Korelasi Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Larutan MOL (Mikroorganisme Lokal) Bonggol Pisang Kepok (Musa paradisiaca)
Abstract
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman legum terpenting setelah kedelai yang memiliki peran strategis dalam pangan nasional sebagai sumber protein dan minyak nabati. MOL (Mikroorganisme lokal) adalah sekelompok mikroorganisme yang aktif dan berada dilingkungan sekitar, yang didapat dari tanaman atau bagian tanaman.
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi (K) dan frekuensi (F) pemberian larutan MOL bonggol pisang kepok dengan masing-masing 3 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Apabila menunjukkan pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan Uji BNT 5% untuk pengaruh tunggal dan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) 5% untuk pengaruh interaksi.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: 1) Perlakuan konsentrasi (K) memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap umur berbunga dengan perlakuan K1 (1 kg bonggol pisang kepok + 200 gram gula merah + 2 liter air cucian beras) mampu mengahasilkan rerata umur berbunga lebih cepat yaitu 26,78 HST. 2) Perlakuan frekuensi (F) pemberian larutan MOL bonggol pisang kepok memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap umur berbunga dengan perlakuan F3 (3x seminggu) mampu mengahasilkan rerata umur berbunga lebih cepat yaitu 26,56 HST. Dan untuk perlakuan F1 (1x seminggu) memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap jumlah bunga pada umur 38 HST dengan rerata tertinggi yaitu 4,09. 3) Terjadi interaksi yang memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap umur berbunga yang lebih cepat pada perlakuan K1F3 (1 kg bonggol pisang kepok + 200 gram + 2 liter air cucian beras, dengan 3x seminggu) yaitu 25,00 HST, dan yang paling lama berbunganya pada perlakuan K1F1 (1 kg bonggol pisang kepok + 200 gram + 2 liter air cucian beras, dengan 1x seminggu) yaitu 28,67 HST.