Wali Bagi Janda Dibawah Umur Perspektif Teori Ekstensialisme

Abstract

Pernikahan merupakan suatu ikatan yang terjadi melalui sebuah proses yaitu kedua belah pihak saling menyukai dan merasa akan mampu hidup bersama dalam menempuh bahtera rumah tangga. Namun demikian, pernikahan itu sendiri mempunyai syarat dan rukun yang sudah ditetapkan baik dalam al-Qur‘an maupun dalam Hadits. Salah satu rukun pernikahan adalah wali. wali di dalam perkawinan adalah orang yang bertanggung jawab atas perkawinan yang dilaksanakan dibawah perwaliannya, sehingga perkawinan tidak dianggap sah apabila tidak terdapat wali yang menyerahkan mempelai perempuan kepada mempelai laki-laki. Dalam literatur-literatul fiqih klasik dan kontemporer seorang wali mempunyai wewenang untuk mengelola harta dan mengayomi sesorang yang belum cakap bertindak hukum dan seorang wali juga mempunyai hak untuk menikahkan seorang wanita di mana hak itu dipegang oleh wali nikah. Akan tetapi terapat perbedaan saat dihadapkan pada bagaimana eksistensi wali bagi janda dibawah umur. Adapun mengenai kedudukan wali nikah bagi janda di bawah umur, terjadi perbedaan pendapat diantara para fuqoha. Selaras dengan berkembangnya permasalahan terkait eksistensi wali bagi janda dibawah umur, pmbahasan mendalam diperlukan. Dalam sudut pandang teori ekstensialisme bahwa seorang individu memiliki kebebasan untuk mewujudkan eksistensinya, Hal tersebut terkait dengan apa yang diinginkan untuk diri individu tersebut serta keputusan yang diambil. Bagaimanakah prospek terkait regulasi mengenai eksistensi wali bagi janda dibawah umur khusunya dalam ranah hukum keluarga islam di Indonesia.

Kata Kunci : Wali, Janda dibawah umur, Ekstensialisme