DINAMIKA KEHIDUPAN BUDAYA MASYARAKAT SUKU TENGGER DALAM HARMONI LINTAS AGAMA
Abstract
Indonesia adalah negara yang penuh dengan keragaman kebudayaan, adat istiadat, ras, etnik, suku, bahasa, dan budaya. Namun, meskipun Indonesia merupakan negara dengan keberanekaraman ini masih banyak sekali terjadinya konflik yang berasal dari konflik internal maupun ekstenal. Konflik agama adalah salah satu konflik yang sering terjadi di Indonesia, padahal hakikat dari sebuah agama sendiri adalah sebagai pedoman hidup, pijakan, keyakina. Tetapi, agama sendiri dijadikan sebuah kambing hitam dari salah satu factor yang timbul di masyarakat. Akan tetapi beda dengan salah satu suku di Jawa Timur, suku ini adalah suku Tengger yang berada di wilayah Pasuruan, Malang, Lumajang, dan Probolinggo, sebagian besar dari mereka adalah penganut agama Islam, agama Hindu. Dinamika tolernasi ini menjadikan sebuah konsep segitiga emas antar tiga agama tersebut. Perbedaan agama bukanlah sebuah hal yang menjadikan suatu arogansi persoalan di masyarakat dalam berinteraksi di kehidupan sehari – hari. Dalam hal tersebuat maka kearifan lokal dan budaya dapat dijadikan sebuah bentuk solusi dalam mengatasi berbagai masalah tersebut. Masyarakat suku Tengger selalu membawa dan mematuhi bentuk dari sebuah nilai – nilai tradisi kejawen dan dijadikan sebuah warisan yang berasal dari kerajaan Majapahit dahulu yaitu sikap saling toleransi, mengharagai, dan menghormati para arwah leluhur yang hingga saat ini masih berkembang dengan pesat dan masih dijunjung tinggi oleh masyarakat suku Tengger. Kerukunan umat beragama ini menunjukkan interaksi multikultural yang melibatkan keterlibatan sosial anggota masyarakat dan dapat menumbuhkan rasa harmoni antar lintas agama melalui adat dan kebudayaan masyarakat suku Tengger.
Kata Kunci: Suku Tengger, Agama, Toleransi, Kebudayaan.