MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MERESPON ISU-ISU KEWARGANEGARAAN DI ERA INFORMASI MELALUI PEMBELAJARAN CONTROVERSIAL ISSUES

  • Sri Yunita
  • Surya Dharma

Abstract

Globalisasi membawa perubahan dalam segala bidang kehidupan. Kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi di era ini telah mampu mempengaruhi pemikiran dan perilaku masyarakat yang terkadang tidak sejalan dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Tidak adanya batasan masyarakat dalam berkespresi khsususnya di media sosial, membuat siapa saja dengan mudahnya membagi berbagai pemberitaan palsu (hoax) yang tujuan utamanya adalah melakukan ujaran kebencian bahkan memprovokasi kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu dibutuhkan kemampuan untuk menganalisis secara kritis berbagai isu-isu kewarganegaraan sehingga dapat memperkuat kompetensi kewarganegaraan (sikap, pengetahuan dan keterampilan) melalui model pembelajaran controversial issues. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran controversial issues dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam merespon isu-isu kewarganegaraan pada mata kuliah Ilmu Kewarganegaraan pada mahasiswa di Jurusan PPKn Universitas Negeri Medan. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain factorial 2x2. Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes kemampuan berpikir kritis, lembar observasi serta wawancara. Teknik analisa yang digunakan adalah uji-t dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran controversial issues memiliki kemampuan berpikir kritis lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang belajar menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kemampuan berpikir kritis, dimana mahasiswa yang belajar dengan menggunakan model CI memiliki nilai 84,67 dan mahasiswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional memiliki rata-rata kemampuan berpikir kritis yakni 80,44.

Published
2018-01-24
Section
Articles