Peningkatan Nilai Kalor Pelet Serbuk Gergaji dengan Bahan Campuran Minyak Biji Kapas dan Tepung Kanji
Abstract
Kebutuhan energi di Indonesia pada saat ini masih sangat bergantung pada sumber energi fosil yang tidak dapat diperbaiki, semisal bahan bakar batubara, gas bumi, dan bahan bakar minyak (BBM), baik skala kecil maupun skala besar. Ketergantungan tersebut menyebabkan ketersediaanya di alam makin terbatas, harganya mahal, dan membuat kerusakan lingkungan. Sumber energi fosil ini akan habis dan tidak dapat diperbaharui lagi, sehingga penggunaan sumber energi baru yang dapat diperbaruhi dan persediannya melimpah mutlak dilakukan, semisal biomassa. Biomassa memiliki banyak kelebihan sebagai bahan bakar, tetapi juga memiliki kelemahan salah satunya adalah berkalori rendah, maka perlu di lakukan perlakuan melalui penelitian agar didapatkan jenis biomassa tertentu yang memiliki nilai kalor yang mendekati atau sama dengan batubara atau jenis bahan bakar fosil lainnya seperti penelitian pada makalah ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, yaitu mencampur serbuk gergaji kayu jati dengan minyak biji kapas dan tepung kanji menjadi pelet pada variasi perbandingan komposisi (K), dengan K1=1kg:100g:500g; K2=1kg:250g:500g; K3=1kg:400g:500g; K4=1kg:550:500g; dan K5=700g:500g. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kalor ditandai dengan bertambahnya perbandingan minyak biji kapas pada pelet biomassa serbuk gergaji, yang dapat menurunkan kadar air dan kadar abu pada biomassa. Sehingga nilai tertinggi pada spesimen campuran yang K5, dengan rata-rata nilai kalor 4539.492 kal/gr.