Pengendalian dan Peningkatan Kualitas Produk Plywood Menggunakan Metode Lean Six Sigma Pada PT. Kutai Timber Indonesia Divisi Produksi 1

  • Buriwan Buriwan Universitas Panca Marga
  • Yustina Suhandini Tjahjaningsih Universitas Panca Marga
  • Haryono Haryono Universitas Panca Marga
Keywords: DMAIC, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Lean Six Sigma

Abstract

PT. KTI Probolinggo Divisi P1 masih memiliki masalah dalam kualitas produk, permasalahan yang sering terjadi adalah ditemukannya produk cacat. Lean six sigma merupakan kombinasi antara konsep lean dan six sigma untuk mengidentifikasi dan menghilangkan waste, serta meningkatkan kualitas produk sehingga hanya memproduksi 3,4 produk cacat setiap satu juta produksi. Tahapan pada penelitian ini menggunakan tahap define, measure, analyze, improve, dan control (DMAIC).

Pada tahap define, ditemukan 2 waste yang paling berpengaruh terhadap kualitas produk plywood antara lain Defect, dan Excess processing proses putty. Perusahaan memiliki tingkat sigma 3,497 dengan nilai DPMO 22.876. Hasil diagram pareto menunjukkan 80% waste defect yang terjadi pada produksi plywood didominasi oleh 2 jenis defect yaitu, tidak rata (49,53%), dan ukuran tidak sesuai (34,64%). Dari 2 waste defect yang menjadi fokus perbaikan, terdapat 5 faktor yang mempengaruhi terjadinya produk cacat yaitu, manusia, mesin, material, metode, dan lingkungan. Pada waste excess processing proses putty terdapat 3 faktor yang mempengaruhi yaitu, manusia, material, metode. Hasil FMEA dari kedua waste defect dan waste excess processing, terdapat 13 faktor penyebab kegagalan, usulan perbaikan menyesuaikan dengan hasil FMEA, dimana prorioritas utama perbaikan di tentukan dengan nilai RPN tertinggi hingga terendah pada masing-masing waste.

Published
2022-12-28