Kajian Ekonomi Dalam Implementasi Green Manufacture Pengolahan Limbah Cair Tahu Untuk Memberikan Nilai Tambah (Studi Kasus Pada CV. Proma Tun Saroyyan Probolinggo)

  • Maryati Maryati Universitas Panca Marga
Keywords: Anaerob-Biogas, NPV, PP, B/C R

Abstract

Tahu merupakan makanan tradisional Indonesia yang sangat digemari masyarakat. Proses produksi tahu menghasilkan limbah padat dan cair. Limbah cair tersebut mengandung BOD, COD dan TSS yang sangat tinggi sehingga berpotensi mencemari lingkungan, oleh sebab itu perlu adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem IPAL serta manfaat dan nilai tambah yang diperoleh, selain itu untuk mengkaji kelayakan ekonomi dari pengoperasian IPAL tersebut. Penelitian dilakukan di CV. Proma Tun Saroyyan Probolinggo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Untuk mengetahui kelayakan ekonomi dari pengoperasian IPAL menggunakan parameter Net Present Value (NPV), Payback Period (PP) dan Benefit Cost Ratio (B/C R).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPAL yang digunakan di CV. Proma Tun Saroyyan Probolinggo adalah dengan sistem Anaerob-Biogas, sistem anaerob tersebut merupakan pengolahan air limbah dengan cara memanfaatkan mikroorganisme yang bekerja tanpa oksigen bebas, dengan tiga tahapan, yaitu : Tahap Hidrolisis, Asidifikasi, dan Tahap Pembentukan Metana. Gas metan (biogas) yang dihasilkan tersebut merupakan campuran dari berbagai macam gas antara lain, CH4 (54%-70%), CO2 (27%-45%), O2 (1%-4%), N2 (0,5%-3%), CO (1%), dan H2 yang ditampung di dalam gas holder dan disalurkan kepada masyarakat sebagai bahan bakar alternatif pengganti gas LPG. Berdasarkan NPV, nilai tambah yang diperoleh sebesar Rp. 58.249.000. Dari aspek lingkungan manfaat yang diproleh adalah aliran sungai menjadi lebih lancar, tidak kotor, tidak lagi tercium bau busuk, dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau mengairi sawah, serta air sungai tidak lagi berpotensi menimbulkan penyakit.

Untuk analisis kelayakan ekonomi dengan kriteria NPV menunjukkan bahwa IPAL biogas menguntungkan, karena nilai NPV positif yaitu Rp. 58.249.000. Berdasarkan kriteria PP yaitu 5 tahun 10 bulan 20 hari, yang berarti waktu tersebut cukup singkat dan tidak melampaui umur ekonomis gas holder. Dan nilai B/C Ratio adalah 1,4109 yang berarti bahwa IPAL biogas di CV. Proma Tun Saroyyan Probolinggo layak untuk dikembangkan karena nilai B/C R > 1.

Published
2022-12-28