Analisis Kegagalan High Pressure Cooling Boiler Water Circulating Pump Pada PLTU Paiton Unit 9 (Studi Kasus Di PLTU Paiton Unit 9)
Abstrak
Desain boiler di PLTU Paiton 9 menggunakan sistem sirkulasi paksa yang mana untuk memastikan sirkulasi air di rangkaian dinding-dinding pipa boiler menggunakan Boiler Water Circulating Pump (BWCP). Fungsi pompa tersebut untuk memompa air boiler untuk sirkulasi kembali dari steam drum ke lower header. Dua dari tiga buah BWCP beroperasi pada beban penuh sehingga mempunyai satu buah BWCP untuk bersiap apabila salah satu pompa terjadi gangguan. Bila hanya beroperasi satu buah pompa maka beban harus diturunkan menjadi 60% dari Maximum Continues Rate (MCR). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegagalan pada high pressure cooling BWCP. Pengamatan material, trending dan thickness test dilakukan untuk mendukung hasil analisa. Hasil pengujian thickness didapat pipa nomor 13 pada BWCP A tidak memenuhi standar ketebalan yaitu 3 mm dari standar 5mm, dan ketebalan material pada daerah sambungan pipa high pressure cooling juga tidak tidak sesuai standar. Pipa dengan ketebalan 5 mm disambung dengan pipa ketebalan 3 mm. Dari hasil pengamatan, pipa high pressure cooling pecah, diakibatkan oleh tertahannya pipa pada mangkok penyalur air pembuangan. Pipa tersebut mengalami stress karena tidak ada ruang untuk mengikuti ekspansi boiler. Dari hasil trending, pecahnya line drain high pressure cooling BWCP menyebabkan air boiler dengan tekanan 180 bar dan suhu 357 °C masuk ke dalam motor yang menyebabkan suhu belitan motor mengalami kenaikan hingga 357 °C. Hal ini mengakibatkan motor BWCP tidak dapat dioperasikan kembali karena mengalami kerusakan pada insulation winding/ belitan. Setelah dilakukan pengujian dan analisa, maka ditemukan faktor penyebab dan mekanisme kegagalan.